Kamis, 21 Januari 2016

proposal kewirausahaan kerajinan tangan lampu hias unyu-unyu





PROPOSAL
UJIAN PRAKTIK KEWIRAUSAAN
‘’ LAMPU HIAS UNYU-UNYU’’

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl1hh_zdeWQLfY1aPMtyz3_9DkRpt2pRmHFcawc1xeF7KnI1TqtUMUiFzwvBBc7SkwZLKZwXSjIutNOcBNqVzf0bylpf2NI0AtGq4VBlkibWpt90lLy4flQ6PtIrvaWdTrtl276j_tGS_6/s1600/Logo+sekolah.jpg

Disusunoleh :
Aam Amelia
Istiqomah

Kelas XII KA


SMK PRIMA MANDIRI
YAYASAN ALKANA PRIMA MANDIRI
KEJURUAN KIMIA ANALIS
SERANG-BANTEN
2016






KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun proposal ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam proposal ini kami membahas mengenai tugasUjianPraktikKewirausahaan yang bermaksud untuk membuatkerajinan ‘’ Lampu HiasUnyu-Unyu’’

Proposal  ini dibuat dengan berbagai bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan proposal ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada proposal ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 



Serang, 14 Januari 2016



Penulis













i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..      i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….      ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..    1
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………….        1
1.2  PERUMUSAN MASALAH………………………………………………….        1
1.3  MANFAAT…………………………………………………………………..         1
1.4  TUJUAN PROGRAM………………………………………………………..        1
1.5  LANGKAH YANG AKAN DI LAKUKAN…………………………………
1.6  SISTEMATIKA PROPOSAL………………………………………………..        2
1.6.1        Latar Belakang Masalah …………………………………………….         2
1.6.2        Batasan Masalah …………………………………………………….         3
1.6.3        Perumusan Masalah …………………………………………………         3
1.6.4        Tujuan Penelitian ……………………………………………………         3
1.6.5        Manfaat Penelitian ………………………………………………….          4
1.6.6        Kajian Pustaka / Landasan Teori ……………………………………         4
1.6.7        Metodologi Penelitian ………………………………………………          4
1.6.8        Objek Penelitian …………………………………………………….          4
1.6.9        Metode Pengumpulan Data …………………………………………         5
1.6.10    Metode Analisis Data ………………………………………………          5
1.6.11    Hasil Penelitian yang diharapkan……………………………………          6 
1.6.12    Daftar Pustaka ………………………………………………………         6
BAB II  LANDASAN TEORI……………………………………….     7

2.1    KERAJINAN………………………………………………………………..         7
2.2    KERAJIAN TANGAN………………………………………………………       7
2.2.1   Fungsi pakai…………………………………………………………...         7
2.2.2   Fungsi hias…………………………………………………………….         7
2.3    LAMPU HIAS………………………………………………………………..       8
2.4    GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA………………………………...     8
2.5    PENGADAAN…………………………………………………………………    8
2.6    Sumber daya manusia(SDM)…………………………………………………...     8
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………….  9
1.1         Alat dan Bahan………………………………………………………………    9
1.2         Alat…………………………………………………………………………...   9
1.3         Bahan………………………………………………………………………..     9
    
1.3.1         Cara kerja …………………………………………………………..     9
BAB IV  RINCIAN BIAYA………………………………………………   9  Modal dan Keuntungan
1.1.1        RINCIAN BIAYA
1.2    ASPEK PEMASARAN
1.3    Strength atau Kekuatan










BAB IIANALISIS PELUANG USAHA………………………………..     3
2.7    GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA………………………………        3
2.8    PENGADAAN..............................................................................................          3
2.9    Sumber daya manusia(SDM)………………………………………………            4
2.10Modal dan Keuntungan……………………………………………………..          4
2.11ASPEK PEMASARAN…………………………………………………….          4
       
3.1    Kesimpulan…………………………………………………………………           6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..          76









ii



                                                                            BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG MASALAH

Keindahan ruangan, merupakan aspek yang sangat di inginkan semua orang dengan kerapihan ruangan dan hiasan yang ada pada ruangann tersebut, karena hal itulah saya merancang sebuah hiasan untuk sebuah ruangan yang akan membuat ruangan tersebut akan lebih elegan dan terasa indah.Lampu ini di buat bukan semata harus memiliki modal yang besar karena sebagian besar usaha ini memanfaatkan limbah .Di sekolah kami, terdapat suatu perencanaan, berupa perencanaan usaha yang meliputi:menghasilkan produk, pemasaran dan jasa. Dengan melihat analisa tersebut kami ingin memberikan suatu solusi untuk kalangan siswa/siswi SMK Prima Mandiri yang berkreasi membuat lampu hias ruangan dengan harga yang terjangkau.
Kami  membuatsuatukrajinan yang terbuatdaribarang-barangbekas yang bisabermanfaatbagimasyarakatsekitar. Modal yang dibutuhkan untuk membuatsuatukrajinanlampuhias ± Rp. 50.000,-untuk pembelian bahan pokok dan alat.

1.2  PERUMUSAN MASALAH
1.    Apakah usaha LAMPU HIAS RUANGAN merupakan usaha yang menguntungkan
2.    Kapankah usaha LAMPU HIAS RUANG mencapai titik impas
3.    Bagaimana saluran pemasaran usaha LAMPU HIAS RUANG

1.3  TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:
1.    Memperoleh keuntungan
2.    Memberikan kreasi keindahan ruangan yang sangat elegan
3.    Meningkatkan rasa kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan limbah
4.    Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di negeri ini

1.4  MANFAAT
1.    Mendapatkan lingkungan yang bersih dari limbah
2.    Memberikan keindahan ruangan dengan harga yang terjangkau
3.    Menciptakan kreasi siswa/siswi dan lebih peduli dengan peluang usaha



1.5  LANGKAH YANG AKAN DI LAKUKAN
Ø  Mencari alat dan bahan
a.    Bahan: tahap pertama yang akan di lakukan adalah mencari bahan dari  limbah yang di butuhkan, bila limbah yang di butuhkan tidak ada bisa membeli dengan modal yang ada
b.    Alat: membeli alat yang di butuhkan
Ø  Perencanaan pembuatan dan proses yang tepat pada waktunya
Ø  Menghindari kerusakan pada alat dan bahan
Ø  Mempromosikan sebuah produk yang kita hasilkan

1.6  SISTEMATIKA PROPOSAL

1.6.1        Latar Belakang Masalah 

Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi penelitian. Penulisan masalah ini dilakukan dengan memaparkan variabel terikat (dependent) sebagai pokok pikiran utama dan variabel bebas (independent) sebagai pokok pikiran penjelas. Unsur pokok yang harus ada dalam penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk diatasi dan menarik untuk diteliti.

Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :

a.         Hal-hal yang ideal/normative/harapan
b.        Actual-fenomena yang teramati
c.         Adakah kesenjangan
d.         Masalah utama
e.         Konsekuensi apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan
f.         Dimana hal itu terjadi
g.        Intervensi apa yang relevan








1.6.2        Batasan Masalah 
Batasan-batasan dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas. Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga, pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang akan dibahasnya. Pada intinya seorang peneliti berwenang memberikan batasan-batasan demi terlaksananya dan terselesaikannya sebuah proses penelitian. Batasan-batasan ini tentunya juga berpengaruh pada proses generalisasi dari hasil penelitiannya.

 Cara membatasi masalah antara lain:
a.         Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi)
b.          Menegaskan pengertiannya
c.          Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci

1.6.3        Perumusan Masalah 
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam bentuk pertanyaan.

1.6.4        Tujuan Penelitian 
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan masalah penelitian saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan pernyataan kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan proposal penelitian, Tujuan penelitian biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan khusus.
Tujuan umum, berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir penelitian, yaitu menjawab masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus, berisi penjabaran tentang hal yang akan dicapai untuk memenuhi/mencapai tujuan umum, yaitu merupakan tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian.








1.6.5        Manfaat Penelitian 
Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi kebidanan, seni pemecahan masalah, pengembangan institusi, profesi kebidanan dan kesehatan klien.


1.6.6        Kajian Pustaka / Landasan Teori 
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan epenelitian lain yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.


1.6.7        Metodologi Penelitian 
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk mpenelitian yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.

1.6.8        Objek Penelitian 
Objek penelitian adalah sifat keadaan ( “attributes”) dari sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati-antipati, keadaan batin, dsb. (orang), bisa pula berupa proses dan hasil proses (lembaga).














1.6.9        Metode Pengumpulan Data 
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:
a.       Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan konstruksi langsung dari sumber data
b.      Diskusi kelompok,
c.       Observasi, yakni melihat kondisi langsung lapangan yang dapat menjadi data tambahan peneliti kualitatif dalam mengembangkan penelitiannya. Umumnya teknik ini dipergunakan dalam penelitian etnografi
d.      Review dokumen, dilakukan dalam sumber selain manusia, seperti rekaman dan dokumen tertulis
Sementara dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat diklasifikasikan diantaranya:
a.         Survey
b.        Eksperimen
c.         Interview

1.6.10    Metode Analisis Data 
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisa data. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa jenis analisa data, diantaranya:

a.         Descriptive summary
b.        Descriptive statistic
c.         Graphical representation

Sementara analisa data kuantitatif dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yakni:

a.         Univariate, contohnya adalah distribusi frekuensi dan pengukuran variasi
b.        Bivariate, contohnya terlihat dalam penggunaan tabulasi silang, scatter gram atau penggunaan asosiasi (lamba, gamma, beta dst) 
c.         Multivariate,contohnya terlihat melalui penggunaan tabel-tabel presentas





1.6.11    Hasil Penelitian yang diharapkan 
Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan.

1.6.12    Daftar Pustaka 
Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku Petunjuk tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan menggunakan buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari penulisnya


































BAB II
LANDASAN TEORI

2.1    KERAJINAN
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-barang.
Kerajinan tangan bisa terbuat dari barang – barang bekas seperti botol bekas, kardus, dan plastik makanan. Kerajinan terdiri dari 2 jenis yaitu :
2.1.1        Kerajinan bahan alam merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau bahan dasarnya bahan-bahan alam seperti: serat, bambu ,rotan.
2.1.2        Kerajinan bahan buatan merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan buatan seperti: plastik, gips, sabun, lilin, dll.

2.2    KERAJIAN TANGAN

Pengertian dari kerajinan tangan yaitu membuat barang ataupun produk yang dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan yang memiliki keindahan dan daya jual. Kerajinan tangan bisa saja dihargai dengan cukup mahal tergantung dari kualitas dan kerumitan kerajinan yang dihasilkan. Dengan kreatifitas yang anda miliki untuk menciptakan kerajinan maka tanpa anda sadari anda dapat menciptakan usaha baru. Usaha kerajinan ini dapat menjadi usaha yang menjanjikan apabila anda ulet dalam menjalaninya.

Ada dua macam 2 fungsi kerajinan tangan:
2.2.1   Fungsi pakai
Yaitu kerajinan yang lebih mengutamakan nilai guna dari barang atau kerajinan tersebut dan agar lebih menarik ditambah dengan keindahan yang sangat unik.








2.2.2   Fungsi hias
Yaitu jenis kerajinan ini adalah kerajinan yang tidak terlalu memperhatikan nilai gunanya melainkan lebih menekankan pada keindahan barangnya saja. Contohnya kerajinan patung, dan miniatur. Dua contoh tersebut sangat bagus dinikmati bagi yang melihatnya.

Bila dilihat dari bahan yang dilihat, maka kerajinan di bagi menjadi dua:
·       Kerajinan dari bahan keras
·       Kerajinan dari bahan lunak
Ciri khas kerajinan suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor:
·       Letak geografis
·       Budaya
·       Sumber daya alam
Tahap-tahap dalam membuat kerajinan tangan:
·      Membuat desain atau rancangannya
·      Mempersiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan
·      Memproduksi benda sesuai dengan desain yang telah dibuat
·      Tahap akhir atau finishing

2.3    LAMPU HIAS
Lampu hias merupakan suatu hiasan yang digunakan untuk memperindah suatu ruangan. Agar ruangan tersebut terlihat lebih indah dan bernyawa.

2.4    GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

          Usaha membuat lampu hias ini mempunyai tujuan memiliki ruangan yang elegan, dan murah biaya karena memanfaatkan limbah lingkungan.Dilihat dari prospek usaha lampu hias ruangan sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan siswa/siswi karena waktu kerja tidak menghalangi proses belajar. Selain itu tugasnya untuk membantu siswa/siswi serta menambah pengalaman, bukan hanya mencari keuntungan.Kelebihan usaha ini adalah mampu jam operasional kegiatan usaha LAMPU HIAS RUANGAN bisa di lakukan dengan waktu yang cukup singkat, yang jelas kita harus sudah mempunyai  alat dan bahan, dan juga kita memiliki ide-ide kreatif yang akan di hasilkan, sehingga tidak berkesanmembosankan.





2.5    PENGADAAN

          Hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah mencari sumber-sumber kreatif untuk pemanfaatan limbah, sehingga hasil usaha yang akan kita lakuakan bisa berjalan normal. Tanpa hambtan, dalam penyiapan alat dan bahan kita mempunyai banyak referensi.
a)        Referensi
·      Orang yang berkreasi dalam bidang tersebut
·      Media internet
b)        Dalam pemanfaatan limbah yang harus kita lakuakan adalah mencari limbah yang masih bisa di gunakan, kebutuhan bahan yang dari limbah dalam pembuatan lampu hias berupa: 
·      Botolbekas
·      Bambu
·      Mangkuk plastic
c)        Bahan yang bersifat non limbah yang akan di gunakan dalam pembuatan lampu hias berupa:
·         Kabel
·         Lampu LED+ resitor
·         Lem
d)       Alat yang kita gunakan dalam pembuatan lampu tersebut adalah :
·      Solder
·      Gunting

2.6    Sumber daya manusia(SDM)
          Dalam pembuatan lampu hias ruangan yang menggunakan sebagian bahannyan dari limbah merupakan sebuah kreasi untuk mencipatakan peluang usaha bagi semua orang yang bersifat inovatif.Hal ini dapat di lakukan jika mendapat bimbingan usaha individual atau kelompok, usaha ini bisa menciptakan sumber daya manusia dengan peluang-peluang yang kreatif dan inovatif . Sumber daya ini akan di aplikasikan ke konsumen dengan hasil-hasil yang bersifat ekonomis atau murah dan terjangkau, tanpa biaya yang besar kita mampu menciptakan peluang usaha bagi diri sendiri maupun kelompok.








BAB III
PEMBAHASAN

3.1         Alat dan Bahan
3.1.1        Alat                                             
·      Gunting
·      Cutter
·      Lem tembak
·      Obeng
3.1.2        Bahan
·      Botol
·      Lem
·      Lampu
·      Kabel
·      Mulut dispenser ( bekas )
·      Stand lampu
·      Stopkontak
·      Balon
·      Benang jahit
3.2          Cara kerja
·      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat lampu hias
·      Tiup balon sampai besar, dan balutkan lem fox sampai merata menutupi seluruh balon dan kemudian lilitkan benang jahit keseluruh balon sampai balon tertutup oleh benang jahit.
·      Lakukan secara berulang-ulang sampai beberapa kali hingga balon tertutup dengan benang jahit dan lem fox.kemudian keringkan balon sampai balon kering.jangan di keringkan di atas sinsr matahari dan di bawah lantai karena akan mengakibatkan balon menyusut.
·      Setelah kering potong bagian bawah balon hingga balon terambil hingga tersisa ranggka dari benang tersebut.
·      Rangkai bagian lampu dengan obeng dan pasang kebel, di bagian mulut denpenser, stopkontak agar lampu bisa menyala dengan bantuan arus listrik
·      Siapkan botol bekas yang berukuran 15cm, Lem bagian bawah mulut denspenser dengan botol bekas dan satukan dengan kabel pastikan mulut denspenser dan botol bekas sudah tertempel dengan kuat.
·      Lubangkan bagian bawah mulut denspenser untuk memasukan kabel dan rangkaian lampu
·      Kemudian pasang ranggka balon yang sudah jadi ke atas mulut denspenser.
·      Alirkan dengan menggunakan arus listik agar lampu dapat menyala dengan indah.



BAB IV
RINCIAN BIAYA

4.1    Modal dan Keuntungan
4.1.1   ASPEK BIAYA
          Sumber dana untuk usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan kami ini adalah dari dana pribadi. Karena usaha ini masih bersifat kelompok maka modal masih mutlak kelompok, dana ini di jadikan modal usaha.

4.1.2        RINCIAN BIAYA
·      Biaya Modal Produksi (variable)
a.    Pembelian bahan baku        : Rp 20.000
b.    Pembelian Alat                   : Rp. 5.000
·      Rekapitulasi Biaya
a.    Biaya Modal Awal             : Rp. 50.000
b.    Biaya Operasional               : Rp. 10.000
Total Pengeluaran
              : Rp. 60.000

4.2    ASPEK PEMASARAN
        Kami melakukan pengamatan terhadap siswa/siswi dan konsumen yang berasal dari luar sekolah SMK Prima Mandiri yang belajar sebagai calon konsumen (target pasar ) sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas. Setiap usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika tidak, maka kegagalan akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT.
        Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat.
        Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
4.2.1   Strength atau Kekuatan
a.    Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar sekolah
b.    Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan SMS, BBM, dan bertemu secara langsung
c.    Usaha ini satu-satunya dalam lingkungan sekolahsehingga memancing rasa penasaran dan keingintahuan calon pelanggan
d.   Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen orang lain.
e.    Menawarkan harga yang terjangkau untuk konsumen
f.     Untuk memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (sudah dimiliki sebelumnya




4.2.2   Weakness atau Kelemahan
a.    Lampu hias ruangan merupakan produk yang sudah ada, namun demikian,jika mampu merubah bentuk dan harga yang terjangkau , pasti kita mampu mendapatkan hasil yang maksimal
b.    Bahan dari lampu hias ini  yang tahan lama, selama perawatan dan penggunaan secara tepat

4.2.3   Opportunities atau Kesempatan
a.    Dapat membuka cabang usaha di tempat lain jika usaha pembuatan lampu hias ini sudah stabil
b.    Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai bentuk seperti lampu hias dengan botol
c.    Memperluas pemasaran dengan area penjualan tidak hanya di sekolah SMK Prima Mandiri tetapi bisa di tempat lain (dengan sistem titip jual) dan segmentasi konsumen.

4.2.4   Threats atau Ancaman
          Kebiasaan kelompok yang lebih dulu membeli produk kepada penjual yang telah mereka kenal atau percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli lampu hias. Untuk mengatasi ancaman tersebut, diantisipasi dengan membuat tampilan yang menarik serta menggunakan bahan yang sesuai permintaan konsumen.
          Adanya pesaing yang menjual Lampu hias dengan harga yang lebih murah. Untuk mengatasi ancaman tersebut, saya memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai kualitas serta cara pembuatan lampu hias agar konsumen mengetahui mengapa kami memberikan harga yang berbeda dari penjual lain


















BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
        Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari LAMPU HIAS RUANGAN  ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara menjalankannya pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang diperlukan untuk menjalankan lampu hias ruangan ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan kegiatan belajar siswa/siswi. Waktu pelaksanaannya pun dilaksanakanpadasaatujianpraktik.
        Akhir kata, besar pengharapan saya untuk memperoleh keuntungan dalam kegiatan Program study kewirausahaan dalam kelas entrepreneur ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita juga memperoleh keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa yang masih belum memiliki penghasilan sama sekali.

5.2    Saran
·         Sebaiknya membuat kerajinan tangan harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membuat lampu hias.
·         Seharusnya waktu untuk membuat lampu hias harus tepat waktu.














DAFTAR PUSTAKA