PROPOSAL
UJIAN PRAKTIK KEWIRAUSAAN
‘’ LAMPU HIAS UNYU-UNYU’’
Disusunoleh :
Aam Amelia
Istiqomah
Kelas XII KA
SMK PRIMA MANDIRI
YAYASAN ALKANA PRIMA MANDIRI
KEJURUAN KIMIA ANALIS
SERANG-BANTEN
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun proposal ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam proposal ini kami membahas mengenai tugasUjianPraktikKewirausahaan
yang bermaksud untuk membuatkerajinan ‘’ Lampu HiasUnyu-Unyu’’
Proposal ini dibuat dengan berbagai bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan proposal ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada proposal ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga proposal ini dapat
memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Serang, 14 Januari 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………….. i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH…………………………………………. 1
1.2 PERUMUSAN
MASALAH…………………………………………………. 1
1.3 MANFAAT………………………………………………………………….. 1
1.4 TUJUAN
PROGRAM……………………………………………………….. 1
1.5 LANGKAH
YANG AKAN DI LAKUKAN…………………………………
1.6 SISTEMATIKA
PROPOSAL……………………………………………….. 2
1.6.1
Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 2
1.6.2
Batasan Masalah ……………………………………………………. 3
1.6.3
Perumusan Masalah ………………………………………………… 3
1.6.4
Tujuan Penelitian …………………………………………………… 3
1.6.5
Manfaat Penelitian …………………………………………………. 4
1.6.6
Kajian Pustaka / Landasan Teori …………………………………… 4
1.6.7
Metodologi Penelitian ……………………………………………… 4
1.6.8
Objek Penelitian ……………………………………………………. 4
1.6.9
Metode Pengumpulan Data ………………………………………… 5
1.6.10 Metode Analisis Data ……………………………………………… 5
1.6.11 Hasil Penelitian yang diharapkan…………………………………… 6
1.6.12 Daftar Pustaka ……………………………………………………… 6
BAB II LANDASAN
TEORI………………………………………. 7
2.1 KERAJINAN……………………………………………………………….. 7
2.2 KERAJIAN
TANGAN……………………………………………………… 7
2.2.1 Fungsi
pakai…………………………………………………………... 7
2.2.2 Fungsi
hias……………………………………………………………. 7
2.3 LAMPU
HIAS……………………………………………………………….. 8
2.4
GAMBARAN UMUM RENCANA
USAHA………………………………... 8
2.5
PENGADAAN………………………………………………………………… 8
2.6
Sumber daya
manusia(SDM)…………………………………………………... 8
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………. 9
1.1
Alat dan Bahan……………………………………………………………… 9
1.2
Alat…………………………………………………………………………... 9
1.3
Bahan……………………………………………………………………….. 9
1.3.1
Cara kerja ………………………………………………………….. 9
BAB IV RINCIAN
BIAYA……………………………………………… 9 Modal dan
Keuntungan
1.1.1
RINCIAN BIAYA
1.2
ASPEK PEMASARAN
1.3
Strength atau Kekuatan
BAB IIANALISIS PELUANG USAHA……………………………….. 3
2.7
GAMBARAN UMUM RENCANA
USAHA……………………………… 3
2.8
PENGADAAN.............................................................................................. 3
2.9
Sumber daya
manusia(SDM)……………………………………………… 4
2.10Modal
dan Keuntungan…………………………………………………….. 4
2.11ASPEK
PEMASARAN……………………………………………………. 4
3.1
Kesimpulan………………………………………………………………… 6
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………….. 76
ii
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH
Keindahan
ruangan, merupakan aspek yang sangat di inginkan semua orang dengan kerapihan
ruangan dan hiasan yang ada pada ruangann tersebut, karena hal itulah saya
merancang sebuah hiasan untuk sebuah ruangan yang akan membuat ruangan tersebut
akan lebih elegan dan terasa indah.Lampu ini di buat bukan semata harus
memiliki modal yang besar karena sebagian besar usaha ini memanfaatkan limbah
.Di sekolah kami, terdapat suatu
perencanaan, berupa perencanaan usaha yang meliputi:menghasilkan produk,
pemasaran dan jasa. Dengan
melihat analisa tersebut kami ingin memberikan suatu solusi untuk kalangan siswa/siswi SMK Prima Mandiri
yang berkreasi membuat lampu hias ruangan dengan harga yang terjangkau.
Kami membuatsuatukrajinan yang
terbuatdaribarang-barangbekas yang bisabermanfaatbagimasyarakatsekitar.
Modal yang dibutuhkan untuk membuatsuatukrajinanlampuhias
± Rp. 50.000,-untuk pembelian bahan pokok dan alat.
1.2 PERUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah usaha LAMPU HIAS
RUANGAN merupakan usaha yang menguntungkan
2.
Kapankah usaha LAMPU
HIAS RUANG mencapai titik impas
3.
Bagaimana saluran
pemasaran usaha LAMPU HIAS RUANG
1.3 TUJUAN
PROGRAM
Adapun
tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:
1.
Memperoleh keuntungan
2.
Memberikan kreasi
keindahan ruangan yang sangat elegan
3.
Meningkatkan rasa
kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan limbah
4.
Sebagai lahan
eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di
negeri ini
1.4 MANFAAT
1.
Mendapatkan lingkungan
yang bersih dari limbah
2.
Memberikan keindahan
ruangan dengan harga yang terjangkau
3.
Menciptakan kreasi siswa/siswi dan lebih peduli dengan peluang usaha
1.5 LANGKAH
YANG AKAN DI LAKUKAN
Ø Mencari
alat dan bahan
a.
Bahan: tahap pertama
yang akan di lakukan adalah mencari bahan dari limbah yang di butuhkan,
bila limbah yang di butuhkan tidak ada bisa membeli dengan modal yang ada
b.
Alat: membeli alat yang
di butuhkan
Ø Perencanaan
pembuatan dan proses yang tepat pada waktunya
Ø Menghindari
kerusakan pada alat dan bahan
Ø Mempromosikan
sebuah produk yang kita hasilkan
1.6 SISTEMATIKA
PROPOSAL
1.6.1
Latar Belakang
Masalah
Teknik penulisan
Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari pengungkapan secara
sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat global menuju
permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi penelitian. Penulisan
masalah ini dilakukan dengan memaparkan variabel terikat (dependent) sebagai
pokok pikiran utama dan variabel bebas (independent) sebagai pokok pikiran
penjelas. Unsur pokok yang harus ada dalam penulisan Latar Belakang
Permasalahan adalah perlunya menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk
diatasi dan menarik untuk diteliti.
Pada dasarnya tehnik menulis latar
belakang harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
a.
Hal-hal yang
ideal/normative/harapan
b.
Actual-fenomena yang
teramati
c.
Adakah kesenjangan
d.
Masalah utama
e.
Konsekuensi apa yang
muncul bila masalah tersebut dibiarkan
f.
Dimana hal itu terjadi
g.
Intervensi apa yang
relevan
1.6.2
Batasan Masalah
Batasan-batasan
dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas.
Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga,
pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan
permasalahan yang akan dibahasnya. Pada intinya seorang peneliti berwenang
memberikan batasan-batasan demi terlaksananya dan terselesaikannya sebuah
proses penelitian. Batasan-batasan ini tentunya juga berpengaruh pada proses
generalisasi dari hasil penelitiannya.
Cara membatasi masalah antara lain:
a.
Membatasi (memilih satu
atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang sudah
diidentifikasi)
b.
Menegaskan
pengertiannya
c.
Memaparkan data-data
yang memberikan gambaran lebih rinci
1.6.3
Perumusan Masalah
Rumuskan dengan
jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau konsep untuk
menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau dugaan yang
akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan
lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu
dalam bentuk pertanyaan.
1.6.4
Tujuan Penelitian
Tujuan pada
dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau sesuatu
yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang ingin
dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat
dengan mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara
tujuan dan masalah penelitian saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan
penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan pernyataan
kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan proposal penelitian, Tujuan
penelitian biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan khusus.
Tujuan umum,
berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir penelitian, yaitu menjawab
masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus, berisi penjabaran tentang hal yang
akan dicapai untuk memenuhi/mencapai tujuan umum, yaitu merupakan tahap-tahap
yang akan dilakukan dalam penelitian.
1.6.5
Manfaat Penelitian
Uraikan manfaat hasil penelitian
secara singkat dan jelas untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
kebidanan, seni pemecahan masalah, pengembangan institusi, profesi kebidanan
dan kesehatan klien.
1.6.6
Kajian Pustaka / Landasan Teori
Usahakan pustaka
terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian
pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang dilakukan.
Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan epenelitian lain yang
diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan
penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun
kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka
mengacu pada Daftar Pustaka.
1.6.7
Metodologi Penelitian
Uraikan metode
yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi variabel
dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik
pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk
mpenelitian yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan
yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran
dan penyimpulan hasil penelitian.
1.6.8
Objek Penelitian
Objek penelitian
adalah sifat keadaan ( “attributes”) dari sesuatu benda, orang, atau keadaan,
yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud
bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa
berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau
simpati-antipati, keadaan batin, dsb. (orang), bisa pula berupa proses dan
hasil proses (lembaga).
1.6.9
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:
a. Wawancara,
merupakan teknik pengumpulan data dengan percakapan yang bertujuan untuk
mendapatkan konstruksi langsung dari sumber data
b. Diskusi
kelompok,
c. Observasi,
yakni melihat kondisi langsung lapangan yang dapat menjadi data tambahan
peneliti kualitatif dalam mengembangkan penelitiannya. Umumnya teknik ini
dipergunakan dalam penelitian etnografi
d. Review
dokumen, dilakukan dalam sumber selain manusia, seperti rekaman dan dokumen
tertulis
Sementara
dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat diklasifikasikan
diantaranya:
a.
Survey
b.
Eksperimen
c.
Interview
1.6.10 Metode Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah
selanjutnya adalah analisa data. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa
jenis analisa data, diantaranya:
a.
Descriptive summary
b.
Descriptive statistic
c.
Graphical
representation
Sementara analisa data kuantitatif
dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yakni:
a.
Univariate, contohnya
adalah distribusi frekuensi dan pengukuran variasi
b.
Bivariate, contohnya
terlihat dalam penggunaan tabulasi silang, scatter gram atau penggunaan asosiasi
(lamba, gamma, beta dst)
c.
Multivariate,contohnya
terlihat melalui penggunaan tabel-tabel presentas
1.6.11 Hasil Penelitian yang diharapkan
Uraikan
kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan.
1.6.12 Daftar Pustaka
Dalam penyusunan
Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku Petunjuk tentang itu. Demikian
pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan menggunakan buku pedoman
tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi sekaligus juga
mencerminkan kualifikasi dari penulisnya
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 KERAJINAN
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan
yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan
(kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan.
Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.
Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat
barang-barang.
Kerajinan tangan bisa terbuat dari barang – barang bekas seperti botol
bekas, kardus, dan plastik makanan. Kerajinan terdiri dari 2 jenis yaitu :
2.1.1
Kerajinan bahan alam merupakan
kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau bahan dasarnya bahan-bahan alam
seperti: serat, bambu ,rotan.
2.1.2
Kerajinan bahan buatan merupakan
kerajinan yang terbuat dari bahan buatan seperti: plastik, gips, sabun, lilin,
dll.
2.2 KERAJIAN
TANGAN
Pengertian dari kerajinan tangan yaitu
membuat barang ataupun produk yang dilakukan secara manual dengan menggunakan
tangan yang memiliki keindahan dan daya jual. Kerajinan tangan bisa saja
dihargai dengan cukup mahal tergantung dari kualitas dan kerumitan kerajinan
yang dihasilkan. Dengan kreatifitas yang anda miliki untuk menciptakan
kerajinan maka tanpa anda sadari anda dapat menciptakan usaha baru. Usaha
kerajinan ini dapat menjadi usaha yang menjanjikan apabila anda ulet dalam
menjalaninya.
Ada dua macam 2 fungsi kerajinan tangan:
Ada dua macam 2 fungsi kerajinan tangan:
2.2.1 Fungsi
pakai
Yaitu kerajinan yang lebih
mengutamakan nilai guna dari barang atau kerajinan tersebut dan agar lebih
menarik ditambah dengan keindahan yang sangat unik.
2.2.2 Fungsi
hias
Yaitu jenis kerajinan ini adalah
kerajinan yang tidak terlalu memperhatikan nilai gunanya melainkan lebih
menekankan pada keindahan barangnya saja. Contohnya kerajinan patung, dan
miniatur. Dua contoh tersebut sangat bagus dinikmati bagi yang melihatnya.
Bila dilihat dari bahan yang
dilihat, maka kerajinan di bagi menjadi dua:
· Kerajinan
dari bahan keras
· Kerajinan
dari bahan lunak
Ciri
khas kerajinan suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor:
· Letak
geografis
· Budaya
· Sumber
daya alam
Tahap-tahap dalam
membuat kerajinan tangan:
· Membuat
desain atau rancangannya
· Mempersiapkan
alat serta bahan yang dibutuhkan
· Memproduksi
benda sesuai dengan desain yang telah dibuat
· Tahap
akhir atau finishing
2.3 LAMPU
HIAS
Lampu hias
merupakan suatu hiasan yang digunakan untuk memperindah suatu ruangan. Agar
ruangan tersebut terlihat lebih indah dan bernyawa.
2.4
GAMBARAN UMUM RENCANA
USAHA
Usaha membuat
lampu hias ini mempunyai tujuan memiliki ruangan yang elegan, dan murah biaya
karena memanfaatkan limbah lingkungan.Dilihat dari prospek usaha lampu hias
ruangan sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan siswa/siswi karena waktu kerja
tidak menghalangi proses belajar. Selain itu tugasnya untuk membantu siswa/siswi serta menambah
pengalaman, bukan hanya mencari keuntungan.Kelebihan usaha ini adalah mampu jam
operasional kegiatan usaha LAMPU HIAS RUANGAN bisa di lakukan dengan waktu yang
cukup singkat, yang jelas kita harus sudah mempunyai alat dan bahan, dan
juga kita memiliki ide-ide
kreatif yang akan di hasilkan, sehingga tidak berkesanmembosankan.
2.5
PENGADAAN
Hal-hal yang harus dipertimbangkan
adalah mencari sumber-sumber
kreatif untuk pemanfaatan limbah, sehingga hasil usaha yang akan kita lakuakan
bisa berjalan normal. Tanpa
hambtan, dalam penyiapan alat dan bahan kita mempunyai banyak referensi.
a)
Referensi
·
Orang yang berkreasi
dalam bidang tersebut
·
Media internet
b)
Dalam pemanfaatan
limbah yang harus kita lakuakan adalah mencari limbah yang masih bisa di
gunakan, kebutuhan bahan yang dari limbah dalam pembuatan lampu hias
berupa:
·
Botolbekas
·
Bambu
·
Mangkuk plastic
c)
Bahan yang bersifat non
limbah yang akan di gunakan dalam pembuatan lampu hias berupa:
·
Kabel
·
Lampu LED+ resitor
·
Lem
d)
Alat yang kita gunakan
dalam pembuatan lampu tersebut adalah
:
·
Solder
·
Gunting
2.6
Sumber daya
manusia(SDM)
Dalam pembuatan
lampu hias ruangan yang menggunakan sebagian bahannyan dari limbah merupakan
sebuah kreasi untuk mencipatakan peluang usaha bagi semua orang yang bersifat
inovatif.Hal ini dapat di lakukan jika mendapat bimbingan usaha individual atau
kelompok, usaha ini bisa menciptakan sumber daya manusia dengan peluang-peluang yang kreatif
dan inovatif . Sumber
daya ini akan di aplikasikan ke konsumen dengan hasil-hasil yang bersifat
ekonomis atau murah dan terjangkau, tanpa biaya yang besar kita mampu
menciptakan peluang usaha bagi diri sendiri maupun kelompok.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1
Alat
· Gunting
· Cutter
· Lem
tembak
· Obeng
3.1.2
Bahan
· Botol
· Lem
· Lampu
· Kabel
· Mulut dispenser ( bekas )
· Stand lampu
· Stopkontak
· Balon
· Benang jahit
3.2
Cara kerja
· Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat lampu hias
· Tiup balon sampai besar, dan balutkan lem fox sampai merata menutupi seluruh
balon dan kemudian lilitkan benang jahit keseluruh balon sampai balon tertutup
oleh benang jahit.
· Lakukan secara berulang-ulang sampai beberapa kali
hingga balon tertutup dengan benang jahit dan lem fox.kemudian keringkan balon
sampai balon kering.jangan di keringkan di atas sinsr matahari dan di bawah
lantai karena akan mengakibatkan balon menyusut.
· Setelah kering potong bagian bawah balon hingga balon
terambil hingga tersisa ranggka dari benang tersebut.
· Rangkai
bagian lampu dengan obeng dan pasang kebel, di bagian mulut denpenser, stopkontak agar lampu
bisa menyala dengan bantuan arus listrik
· Siapkan
botol bekas yang berukuran 15cm,
Lem bagian bawah mulut denspenser
dengan botol bekas dan satukan dengan kabel pastikan mulut
denspenser dan botol bekas
sudah tertempel dengan kuat.
· Lubangkan
bagian bawah mulut denspenser untuk
memasukan kabel dan rangkaian lampu
· Kemudian pasang ranggka balon yang sudah jadi ke atas
mulut denspenser.
· Alirkan
dengan menggunakan arus listik agar lampu dapat menyala dengan indah.
BAB
IV
RINCIAN
BIAYA
4.1
Modal dan Keuntungan
4.1.1
ASPEK BIAYA
Sumber
dana untuk usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan kami ini adalah dari dana
pribadi. Karena usaha ini masih bersifat kelompok
maka modal masih mutlak kelompok,
dana ini di jadikan modal usaha.
4.1.2
RINCIAN BIAYA
·
Biaya Modal Produksi
(variable)
a.
Pembelian bahan baku :
Rp 20.000
b.
Pembelian Alat :
Rp. 5.000
·
Rekapitulasi Biaya
a.
Biaya Modal Awal :
Rp. 50.000
b.
Biaya Operasional :
Rp. 10.000
Total Pengeluaran : Rp. 60.000
Total Pengeluaran : Rp. 60.000
4.2
ASPEK PEMASARAN
Kami melakukan pengamatan terhadap siswa/siswi dan konsumen yang
berasal dari luar sekolah SMK
Prima Mandiri yang belajar sebagai calon konsumen
(target pasar ) sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas. Setiap usaha yang
baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika
tidak, maka kegagalan akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat
diperoleh melalui pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari
Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
4.2.1
Strength atau Kekuatan
a. Konsumen
dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar sekolah
b. Menggunakan
pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan SMS,
BBM, dan bertemu secara langsung
c. Usaha
ini satu-satunya dalam lingkungan sekolahsehingga
memancing rasa penasaran dan keingintahuan calon pelanggan
d. Lokasi
yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen orang lain.
e. Menawarkan
harga yang terjangkau untuk konsumen
f. Untuk
memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (sudah dimiliki sebelumnya
4.2.2
Weakness atau Kelemahan
a. Lampu
hias ruangan merupakan produk yang sudah ada, namun demikian,jika mampu merubah
bentuk dan harga yang terjangkau , pasti kita mampu mendapatkan hasil yang
maksimal
b. Bahan
dari lampu hias ini yang tahan lama, selama perawatan dan penggunaan
secara tepat
4.2.3
Opportunities atau
Kesempatan
a. Dapat
membuka cabang usaha di tempat lain jika usaha pembuatan lampu hias ini sudah
stabil
b. Dapat
berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai bentuk seperti lampu hias
dengan botol
c. Memperluas
pemasaran dengan area penjualan tidak hanya di sekolah SMK Prima Mandiri tetapi bisa di tempat
lain (dengan sistem titip jual) dan segmentasi konsumen.
4.2.4
Threats atau Ancaman
Kebiasaan
kelompok yang lebih dulu
membeli produk kepada penjual yang telah mereka kenal atau percayai sehingga
mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli lampu hias. Untuk mengatasi ancaman
tersebut, diantisipasi dengan membuat tampilan yang menarik serta menggunakan
bahan yang sesuai permintaan konsumen.
Adanya
pesaing yang menjual Lampu hias dengan harga yang lebih murah. Untuk mengatasi
ancaman tersebut, saya memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai kualitas
serta cara pembuatan lampu hias agar konsumen mengetahui mengapa kami
memberikan harga yang berbeda dari penjual lain
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa usaha dari LAMPU HIAS RUANGAN ini sudah sangat layak untuk
dijalankan. Dalam cara menjalankannya pun terlihat tidak terlalu sulit,
sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu dan fikiran
terlalu banyak. Setelah itu, modal yang diperlukan untuk menjalankan lampu hias
ruangan ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan
kegiatan belajar siswa/siswi.
Waktu pelaksanaannya pun dilaksanakanpadasaatujianpraktik.
Akhir kata, besar pengharapan saya untuk memperoleh
keuntungan dalam kegiatan Program study kewirausahaan dalam kelas entrepreneur
ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan yang didapatkan
dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita juga memperoleh
keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat
berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa yang masih
belum memiliki penghasilan sama sekali.
5.2
Saran
·
Sebaiknya membuat kerajinan
tangan harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membuat lampu hias.
·
Seharusnya waktu untuk
membuat lampu hias harus tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
assalamualaikum, izin copy materi kak :)
BalasHapusMana kak gambar nya
BalasHapustitik impas nya mana min?
BalasHapusAssalamu'alaikum kak ijin copy ya buat tugas sekolah
BalasHapus